Ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan nonfisik. Menurut Dr. H. Arsyad Hidayat, Lc. MA calon jemaah haji yang usianya lanjut semakin banyak, oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki kesiapan fisik melalui program Istitha’ah Mubasyirah. Arsyad juga menyebut perlunya inovasi dalam pelayanan haji, termasuk persiapan petugas, serta adanya Program Studi Manajemen Haji dan Umrah untuk mahasiswa.
Kerajaan Saudi berusaha meningkatkan fasilitas haji karena Indonesia memiliki antrian yang panjang, kadang hingga 22 tahun setelah pendaftaran. Ia juga menyoroti pentingnya moderasi dalam menjalani ibadah haji mengingat peningkatan jumlah calon jemaah dari tahun ke tahun.
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Dr. H. Wakidul Kohar, M.Ag, menyatakan bahwa FDIK telah menyiapkan Program Studi Manajemen Haji dan Umrah untuk menyambut tantangan layanan haji yang lebih baik di masa depan.
Jadi, intinya adalah persiapan fisik penting, ada kebutuhan inovasi dalam pelayanan haji, dan FDIK siap menjawab tantangan layanan haji yang lebih baik.
.png)
.png)
