PADANG --- Perlu ada perasaan sedang "berada tidak baik-baik saja" agar ada daya dorong untuk memperbaiki diri. Perubahan sosial budaya juga dimulai dari sini, selain memang memiliki kesadaran untuk berubah.
Demikian dikatakan Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Yasrul Huda, Ph.D ketika membuka acara Workshop Akselerasi Kompetensi Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Sabtu (18/12).
"Kita mengajarkan mahasiswa untuk berubah dari tidak tahu menjadi tahu, maka urusan sebelum itu adalah dosen harus belajar," tegas jebolan Leiden University ini.
Di hadapan para puluhan dosen FDIK UIN Imam Bonjol Padang, Yasrul Huda memaparkan kondisi riil kampus yang membutuhkan dorongan yang sangat kuat agar ada perubahan yang signifikan menghadapan tantangan zaman.
"core utamanya tentu saja para dosen, kalau dosennya berhenti belajar, maka tak mungkin bisa membawa perubahan. Seperti lampu, bagaimana mungkin bisa menerangi jika ia sendiri tidak menerangi dirinya," tambahnya.
Dekan FDIK, Dr. Wakidul Kohar, M.Ag menyatakan, semangat untuk berubah sangat besar. Rancang bangun sebagai rencana telah ada, bahkan akan diperbaharui seiring dengan perpindahan kampus dan perubahan kurikulum.
"Salah satu kunci perubahan itu ada pada kurikulum. Workshop ini salah satu bentuk untuk menyiapkan diri demi perubahan-perubahan seiring kehendak zaman," tutur Wako, demikian ia akrab di sapa.
Workshop bertema "Evaluasi Strategi Merancang Perangkat Pembelajaran (RPS) Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka". Dilaksanakan sehari penuh di hotel Rocky dengan menghadirkan Dr. Darmansyah, M.Pd, dosen Universitas Negeri Padang (UNP). [AK]
.png)
.png)
