Tentang Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Senin, 07 Apr 2014 | 13:10:57 WIB


Tentang Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Pada tahun 1953 telah berdiri sebuah yayasan di Bukittinggi Sumatera Barat dengan nama Yayasan Darul Hikmah, tepatnya pada tanggal 22 Juni 1953. Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan agama. Atas inisiatif dan usaha Yayasan ini pulalah pada tahun 1953 berdiri sebuah perguruan tinggi agama di Bukittinggi dengan nama Fakultas Syari'ah (Hukum Islam).

Beberapa tahun kemudian berdiri pula fakultas agama yang tersebar di beberapa kota di Sumatera Barat, antara lain yaitu: Fakultas Ushuluddin di Padang Panjang, berdiri pada tanggal 12 Agustus 1957; Fakultas Dakwah wal Irsyad di Payakumbuh, berdiri pada tanggal 22 Juni 1957; Fakultas Fiqhi wal Ushul di Solok, berdiri pada tanggal 6 Agustus 1957; dan Fakultas Lughatul Arabiyah wat Tarbiyah di Padang, berdiri pada tanggal 9 September 1957.

Setelah berdirinya 5 Fakultas pada lima kota di Sumatera Barat, timbul dorongan dan keinginan ulama serta masyarakat untuk mendirikan Universitas Islam. Atas kesepakatan ulama, tokoh masyarakat, pemuda dan pimpinan kelima Fakultas serta didukung oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat, pada tanggal 22 Oktober 1957, Menteri Agama Republik Indonesia meresmikan berdirinya sebuah Universitas Islam yang berlokasi di Bukittinggi dengan nama Universitas Islam Darul Hikmah, dengan Rektornya ketika itu adalah Syekh Ibrahim Musa, Wakil Rektor I adalah Ustaz Abdul Hamid Hakim, Wakil Rektor II adalah Ustaz Nashruddin Thaha, dan Sekretarisnya adalah Ustaz A. Riva’i Yunus.

Universitas Islam Darul Hikmah ini tidak bertahan lama dan berkembang dengan baik, karena Pada tahun 1958 terjadi pergolakan PRRI, yang mengakibatkan seluruh aktivitas dan kegiatan Universitas terpaksa terhenti, semenjak itu leburlah Universitas Islam Darul Hikmah tersebut.

Sesudah berakhirnya pergolakan di Sumatera Barat, semangat untuk mendirikan Perguruan Tinggi Islam muncul kembali, yang dipelopori oleh Drs. Azhari. Usaha Drs. Azhari ini menghasilkan sebuah yayasan yang didirikan pada tanggal 19 Februari 1962 dengan nama Yayasan Imam Bonjol. Yayasan ini berhasil mendirikan 2 Fakultas pada tanggal 5 Juni 1962, yaitu Fakultas Tarbiyah di Padang dan Fakultas Sosial Politik di Padang. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1963, Yayasan Imam Bonjol ini mendirikan 3 Fakultas lagi, yaitu Fakultas Syariah di Bukittinggi, Fakultas Adab di Payakumbuh, dan Fakultas Ushuluddin di Padang Panjang.

Selanjutnya, didorong oleh keinginan untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Islam Negeri di Sumatera Barat, maka Pemerintah Daerah bersama-sama dengan Ulama-ulama dan Ketua Yayasan Imam Bonjol menghubungi Departemen Agama Republik Indonesia meminta supaya Fakultas Tarbiyah Yayasan Imam Bonjol yang telah ada di Padang dapat diresmikan menjadi Fakultas Negeri. Berkat perjuangan yang gigih dari tokoh-tokoh Sumatera Barat tersebut, akhirnya pada tanggal 21 September 1963 Fakultas Tarbiyah Yayasan Imam Bonjol Padang ini diresmikan menjadi Fakultas Tarbiyah Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Padang, dengan Dekannya Prof. H. Mahmud Yunus.

Dalam rangka mewujudkan sebuah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang berdiri penuh di Sumatera Barat, Yayasan Imam Bonjol bersedia menyerahkan 3 Fakultas lagi untuk dinegerikan sebagai syarat berdirinya sebuah IAIN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 77 tahun 1966, berdirilah sebuah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan 4 Fakultas di Sumatera Barat, yang bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol, berdasarkan SK Menteri Agama Nomor: 77 Tahun 1966 tanggal 21 November 1966 diresmikanlah berdirinya IAIN Imam Bonjol Padang oleh Menteri Agama Prof. K.H. Syaifuddin Zuhri dengan Rektor Prof. H. Mahmud Yunus. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2017 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang berubah bentuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

Melihat perkembangan IAIN Imam Bonjol Padang dengan mengasuh 4 buah Fakultas yang tersebar pada 4 Kota di Sumatera Barat, hal ini menimbulkan keinginan dari tokoh-tokoh dan pemuka masyarakat yang ada di Kota Solok untuk mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Islam, yang sebelumnya di Kota Solok telah ada Fakultas Fiqhi wal Ushul Universitas Darul Hikmah. Keinginan tersebut disampaikan kepada Bermawi Dt. Rajo Nan Gadang, SH yang saat itu menjabat sebagai Wakil Rektor II/III IAIN Imam Bonjol Padang, dimana beliau sangat mendukung dan menyetujui keinginan tersebut.

Untuk merealisasikan cita-cita dan keinginan mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Islam tersebut, diadakanlah suatu rapat pada tanggal 4 September 1968 yang disponsori oleh IPTU Ilyas Rahman Dt. Rajo Mangkuto (Ketua DPRD-GR Kabupaten Solok) dan Bustami Dt Rajo Suleman (Kepala SMP Negeri No. 1 Solok) dengan mengundang Muspida Kabupaten Solok, Kepala Dinas/Jawatan, BKPUI, LKAAM, Ulama, cerdik pandai, dan tokoh-tokoh masyarakat dalam daerah Kabupaten Solok. Rapat tersebut bertempat di Gedung DPRD-GR Kabupaten Solok.

Rapat yang diadakan pada hari Rabu tanggal 4 September 1968 tersebut, berkumpul 37 orang tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Solok. Rapat tersebut menghasilkan kata sepakat untuk menyetujui berdirinya sebuah Perguruan Tinggi Islam, sekaligus dapat dibentuk suatu Panitia Persiapan Pembangunan, dengan susunan Panitia sebagai berikut.

 

Panitia Persiapan Pembangunan

  1. Kol. Selamat (Danrem 033 Wirayudha) Pelindung
  2. Letkol Drs. Zaghlul S. (Bupati KDH Solok) Penasehat
  3. A. Muis (Danres Kepolisian) Penasehat
  4. A. Sidarta (Kep. Kejaksaan Neg. Solok) Penasehat
  5. Letkol Amiruddin (Dandim 0309 Solok) Penasehat
  6. Ilyas Rahman Dt. Rj. Mangkuto

(Ketua DPRD-GR Kab. Solok) Penasehat

  1. Mahyuddin Yakup, SH (Ketua Pengadilan) Ketua Umum
  2. Bustami Dt. Rj. Suleman (Kepala SMPN No. 1 Solok) Ketua I
  3. A. Kiram (Kep. Perwakilan Depag Solok) Ketua II
  4. Ny. A. Muis (Gab. Organisasi Wanita Solok) Ketua III
  5. A. Husen Dt. Pintu Basa, SH

(Kep. Biro Sospol Kant. Bupati Solok) Sekretaris Umum

  1. Santian Dt. Mangung (Kep. Tata Usaha ST Neg. Solok) Sekretaris I
  2. Anwar Jazid (Kep. Jawatan Sosial Kab. Solok) Sekretaris II
  3. A. Husen Dt. Pintu Basa, SH

(Kep. Biro Sospol Kant. Bupati Solok) Bendahara

 

Untuk merampungkan keinginan yang telah disetujui pada rapat pertama, maka pada tanggal 14 September 1968 diadakan rapat kembali dengan mengundang Bapak Wakil Rektor II/III IAIN Imam Bonjol Padang, dan didapat serta diputuskan beberapa kesepakatan, antara lain:

  1. Fakultas yang didirikan adalah Fakultas Dakwah Islamiyah.
  2. Penerimaan mahasiswa baru dimulai pada tanggal 1 Januari 1969.
  3. Sebagai pemimpin fakultas ini adalah:
  1. D e k a n :  H. Maana Hasnuti, MA
  2. Wakil Dekan I :  Drs. Amiruddin Usman
  3. Wakil Dekan II :  Ahm. Hosen Dt. Pintu Basa, SH
  4. Wakil Dekan III :  N a s r i l, SH
  5. S e k r e t a r i s :  Bustami Dt. Rj. Suleman
  6. Wakil Sekretaris :  Santian Dt. Manggung
  1. Tempat kuliah diadakan pada gedung SD Pertiwi Lubuk Singkarak, Solok.

 

Langkah pertama Fakultas Dakwah telah dapat mengumpulkan calon mahasiswa sebanyak 68 orang. Setelah dilakukan testing masuk, yang berhasil lulus sebanyak 60 orang. Dengan mahasiswa sebanyak 60 orang, pada tanggal 21 Maret 1969 dimulai kuliah pertama.

Untuk mengasuh Fakultas ini, panitia telah menghubungi dosen-dosen IAIN Imam Bonjol Padang dan ulama-ulama serta cendikiawan yang umumnya putra daerah Solok. Dosen-dosen yang bersedia mengasuh Fakultas ini, antara lain:

  • Prof. Mahmud Yunus
  • Drs. A. Gafar MS
  • A. Jalal, BA; A. M. Parit Panjang
  • Hasnah Mukhtar, BA
  • H. Maana Hasnuti Dt. Tan Pahlawan, MA
  • Drs. Amiruddin Utsman
  • A. Hosen Dt. Pintu Basa, SH
  • Nasril, SH
  • Mahyudin Ya’kup Dt. Mudo, SH
  • H.Baharuddin Syarif, MA
  • H. Izzuddin Marzuki
  • H. Johar Nawawi
  • H. Fauzan.

Dengan terlaksannya perkuliahan tersebut, maka tercapailah apa yang dicita-citakan oleh pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Solok dalam status swasta penuh, dengan sokongan dari swadaya masyarakat Kabupaten Solok.

 

Usaha Penegeriannya

Pada tanggal 24 Maret 1969 perkuliahan perdana di Fakultas Dakwah, telah mulai dilaksanakan. Selanjutnya sebagian panitia bergerak keluar dengan mengirim utusannya ke Jakarta, yaitu terdiri dari A. Kiram, Ilyas Rahman Dt. Rajo Mangkuto di bawah pimpinan Bapak Bermawi Dt. Rj. Nan Gadang, SH. Utusan ini mengemban tugas sebagai berikut: pertama, menghubungi para perantau yang berasal dari Kabupaten Solok yang berada di Jakarta dan sekitarnya, untuk sokongan dana dan bantuan baik materil maupun moril terhadap rencana mendirikan Fakultas Agama di Kota Solok; kedua, Menyampaikan ke Departemen Agama republik Indonesia tentang pendirian Fakultas Dakwah di Solok, serta meminta kepada Menteri Agama Republik Indonesia agar dapat dijadikan Fakultas Dakwah Negeri dibawah IAIN Imam Bonjol Padang.

Perjuangan utusan tersebut mendapatkan sambutan dan sokongan dari perantau Kabupaten Solok yang berada di Jakarta. Sedangkan dari Menteri Agama RI dan Direktur Perguruan Tinggi Agama juga memberikan sambutan yang baik. Beliau menjanjikan untuk meninjau dan kalau sudah mungkin, akan dijadikan Fakultas Dakwah Negeri. Panitia dan seluruh masyarakat semakin bersemangat bekerja lebih giat untuk membenahi Fakultas yang baru berdiri ini, bertambah lagi setelah datangnya 2 orang utusan Menteri Agama RI yaitu Bapak Dr. A. Mukti Ali dan Ibu Dr. Hj. Zakiah Derajat, untuk meninjau Fakultas ini dari dekat.

Beberapa bulan kemudian, harapan yang ditunggu-tunggu masyarakat Kabupaten Solok terealisasi dengan datangnya Menteri Agama RI pada tanggal 19 Oktober 1969, untuk meresmikan penegerian dan penandatanganan piagam penyerahan Fakultas Dakwah Islamiyah Solok menjadi Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, sesuai dengan SK Menteri Agama No. 125 tahun 1969 tanggal 6 Oktober 1969, dengan Dekan Pertamanya Drs. A. Gaffar MS.

 

Pertumbuhan dan Perkembangan

Semenjak Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol diresmikan oleh Menteri Agama RI, maka tugas-tugas akademik dan administrasi mulai dijalankan dengan meminjam gedung kuliah dan gedung kantor di SD Pertiwi Lubuk Sikarah pada sore hari. Karena mahasiswa yang semakin bertambah, maka untuk perkuliahan juga menumpang di gedung SPG Negeri Solok dan ruangan Mesjid Lubuk Sikarah, dan terakhir mendapatkan sebidang tanah wakaf dari Sabaruddin di Jalan Syekh Kukut Kota Solok.

Setelah perkuliahan berjalan selama 3 tahun dengan fasilitas yang jauh dari cukup, tetapi berkat kerja keras dari pimpinan dan dosen pengasuh, akhirnya pada tahun 1972 Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol dapat menghasilkan Sarjana Muda pertama sebanyak 14 orang. Melihat kondisi Fakultas Dakwah, secara keseluruhan termasuk IAIN Imam Bonjol Padang pada saat itu, dimana yang berhubungan dengan tenaga pengajar, tenaga administratif dan sarana prasarana yang ada, sangat tidak memungkinkan untuk dapat berkembang dengan baik, disamping itu juga karena lokasi Fakultasnya yang banyak tersebar di Ibu Kota Kabupaten/Kota. Dalam rapat Rektor-rektor IAIN seluruh Indonesia di Bandung tahun 1973 diputuskan untuk melakukan rasionalisasi pada IAIN, yaitu merasionalisasikan jumlah dan letak Fakultas masing-masing dengan cara mengumpulkan Fakultas induk ke Ibu Kota Propinsi. Putusan rapat tersebut menguntungkan bagi IAIN Imam Bonjol Padang, maka Rektor mulai melakukan rasionalisasi tersebut pada tahun 1974 diantaranya adalah menarik mahasiswa tingkat doktoral yang ada di daerah untuk kuliah di Padang dan selanjutnya penerimaan mahasiswa baru harus dilakukan di Padang; dan menarik Fakultas Dakwah yang ada di Solok secara keseluruhan ke Padang, sesuai dengan SK Menteri Agama RI No. 12 tahun 1974 yang dilakukan secara bertahap.

Semenjak Fakultas Dakwah IAIN Solok ditarik ke Padang, maka namanya menjadi Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, yang berlokasi di Kampus IAIN Imam Bonjol Padang di Jalan Sudirman No. 15 sampai tahun 1981. Karena perkembangan Fakultas Dakwah ini kian hari makin meningkat terutama dalam jumlah mahasiswanya, maka pada tahun 1982 Kampus Fakultas Dakwah dipindahkan ke Kampus IAIN Lubuk Lintah Padang sampai saat sekarang ini, dan telah menempati sebuah gedung berlantai dua di tengah-tengah Kampus IAIN Lubuk Lintah.

Untuk memenuhi permintaan Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten/Kota Solok, sekaligus untuk mengingatkan tempat kelahiran Fakultas Dakwah, maka pada tahun 1983/1984 Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang membuka sebuah lokal jauh di Kota Solok, dengan menempati gedung bekas DPRD Tk. II Kabupaten Solok yang berstatus hak pakai. Pengaturan dan pengelolaan lokal jauh ini, dilakukan dan dilaksanakan dari Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol di Padang, dengan menunjuk pelaksana harian yang dipimpin oleh seorang Alumni Fakultas Dakwah. Perkuliahan pada lokal jauh ini dilaksanakan dengan ketentuan, perkuliahan yang dilakukan di Solok hanya sampai Semester VI, sedangkan Semester VII dan VIII dilakukan pada Fakultas induk di Padang, dan untuk pengawasan sehari-hari ditunjuk pelaksana harian yaitu Dekan.

Sesuai dengan perkembangan masa, semakin hari mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang telah semakin meningkat dan telah dibuka beberapa Jurusan. Hingga tahun 2001, Fakultas Dakwah telah memiliki empat Jurusan Strata Satu (S 1): Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, Jurusan Manajemen Dakwah Islam, dan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dan 1 Jurusan Diploma Dua (D 2), yaitu Jurnalistik dan Humas.

Mahasiswa Fakultas Dakwah, selain aktif mengikuti perkuliahan, juga aktif ikut dalam beragam kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan, seperti olah raga, kelompok studi islam, pramuka, teater dan sebagainya. Terhadap mahasiswa yang berekonomi lemah dan berprestasi, Fakultas Dakwah bersama IAIN mencarikan beberapa alternatif seperti memberikan kesempatan memperoleh beasiswa dari berbagai lembaga.

Program studi yang dikelola oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi:

1.Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam / KPI (S1)

2.Jurusan Bimbingan Konseling Islam / BKI (S1)

3.Jurusan Manajemen Dakwah / MD (S1)

4. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam / PMI (S1

 

TENAGA PENGAJAR FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN IMAM BONJOL PADANG

 

DOSEN TETAP

  1. Prof. Dr. H. Tamrin Kamal, MS
  2. Prof. Dr. Yahya Jaya, MA
  3. Prof. Dr. H. Awis Karni, M.Ag.
  4. Dr. Bukhari, M.Ag
  5. Dr. Afnibar, M.Pd. Kons.
  6. Dr. Mellyarti Syarif, M. Pd
  7. Dr. H. Zulkarnaini, M.Ag
  8. Dr. Hj. Irta Sulastri, M.Si
  9. Drs. Sabiruddin, MA, Ph.D
  10. Welhendri Azwar, M.Si, Ph.D
  11. Dr. Alkhendra, M.Ag
  12. Dr. Hj. Ulfatmi, M.Ag
  13. Drs. Sarwan, MA, Ph.D
  14. Dr. Hj. Wanda Fitri, M.Si
  15. Dr. Wakidul Kohar, M.Ag.
  16. Dr. Neni Efrita, M.Si
  17. Dr. Sheiful Yazan, M.Si
  18. Dr. Mulyanti Syas, M.Si.
  19. Dr. Zainal, M.Ag
  20. Dr. Muhammad Fauzi, M.Ag
  21. Urwatul Wusqa, Lc. MA. Ph.D
  22. Drs. Dasrizal Dahlan, SH. M.Pd
  23. Drs. H. Abd. Rahman, MA
  24. Dra. Nurfarida Deliani, M.Pd
  25. Dra. Rahima Zakia, M.Pd
  26. Dra. Hermawati, M.Si
  27. Drs. H. Masrial, MA
  28. Drs. Syamsuar Syam, M.Ag
  29. Drs. M. Damanik. MA
  30. Drs. Rasyidin Imran, M.Hi
  31. Dra. Walan Yudhiani, M.Si
  32. Dra. Azizah Fitrah, MA
  33. Drs. Alfian, MM
  34. Yummil Hasan, ST, MM.
  35. Dra. Zuwirda, M.Pd Kons
  36. Drs. Nasril, M.Pdi
  37. Jusmawati, S.Ag, M.Pd
  38. Drs. H. Zakirman, M.Ag
  39. Nora Zulvianti, SS, MM.
  40. Drs. Yurisman, M.Ag
  41. H. Ismet Rum, Lc. MA
  42. Endri Yenti, M.Ag
  43. Jemkhairil, M.Ag
  44. Usman, S.Sos. I, MA
  45. Abd. Manan Sihombing, MA
  46. Eliza, M.Ag
  47. Meri Susanti, M.Pd
  48. Anwar Syarkawi, M.Ag
  49. Lidya Arman, M.Pd
  50. Zulbadri, M.Ag
  51. Nazirman, S.Ag, MA
  52. Drs. Japeri., MM
  53. Arifah Yenni Gustia, SS., M.Soc.Sc
  54. Mistarija, S.Sos.I., MA
  55. Nofri Hardian, S.Sos.I., MA

 

DOSEN TIDAK TETAP

  1. Prof. Dr. H. Nazar Bakry
  2. Fersniza Novita Putri, ST, M.I.Kom (TVRI)
  3. Adlen, S.Pt, M. I.Kom (TVRI)
  4. Rosdialena, MA
  5. Dra. Eliditra, MM (Kemenag)
  6. Nola Ernavia, SS., MM (TVRI)
  7. Dr. Armaidi, MA (Praktisi)
  8. Drs. Marhadi Effendi, M.Si (Praktisi)
  9. Drs. Dhamri Tanjung, MA (Kemenag)
  10. Ardian, M. I.Kom (KPID)